Shendy PJ

“You've gotta dance like there's nobody watching, Love like you'll never be hurt, Sing like there's nobody listening, And live like it's heaven on earth.” ― William W. Purkey ―

Pendidikan : Dihapusnya Undang-Undang BHP

Berita terhangat (fresh from the oven) mengenai dunia pendidikan kita, Mahkamah Konstitusi membatalkan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (Hoooorrraaaayyy...), biarpun sebenarnya pro kontranya sudah dimulai sejak 17 desember 2008, jauh sebelum disahkan, tapi kita ikuti kata orang bijak nan jadul, yakni gapopo telat, timbangane ora enek opo-opo (lebih baik telah daripada tidak sama sekali)

Selama ini UU BHP dianggap sebagai penyebab biaya perguruan tinggi menjadi tinggi karena UUBHP ini secara tidak langsung mengalihkan tanggung jawab negara di bidang pendidikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat harus dengan usahanya sendiri (uangnya sendiri) menanggung beban pendidikan, khususnya pendidikan di perguruan tinggi, entah paradigma ini bener atau nggak, yang jelas pendidikan emang mahal kalo ga bisa dibilang mahal banget!!!

Uji coba UU BHP ini dilakukan tujuh universitas yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Sumatera Utara, dan Univeristas Airlangga.

Mau tau mahalnya biaya yang dibutuhkan buat make toga pas wisuda (asal lulus semua SKS,hahaha)???...Buat program paralel jurusan akuntansi dan hukum UI biayanya 11 jt per semester (kalo tiap semester mau beli motor buat usaha juragan ojek bisa juga tuch,hahaha). Buat UNPAD masuk akuntansi 50jt, manajemen 45jt, hukum dan ilmu komunikasi 40 jt, buat masuk SBM (Sekolah Bisnis dan Manajemen) ITB sumbangan minimal 80 jt, (perhatikan kata MINIMAL!!! Artinya yang jauh diatas nilai ini buanyak banget, coz makin tinggi sumbangan makin berhasil dalam “menjilat” dunia pendidikan!!!) dan UGM (yang katanya “Kampus Rakyat”...hmm, mungkin kampus rakyat kaya ya?hahaha) sumbangan dipatok 40-60 jt untuk bidang studi ilmu sosial.

Kalo data diatas dianggap “wajar” karena cuma skala juta, pernah denger biaya buat masuk FK alias Fakultas Kedokteran??? Buat masuk FK memang sih tetep skala juta tapi ada kata awalan, yakni RATUSAN, alhasil ratusan juta itu jadi harga paten buat masuk FK dan rata-rata setiap perguruan tinggi mematok harga yang sama dengan kisaran ratusan juta.

Kalo dipikir-pikir, pendidikan itu style-nya sama kayak main politik, jor-joran (habis-habisan) diawal dengan harapan nanti “kembali modal”. Bukan rahasia kalo para pejabat dewan dkk berani ngeluarin M M-an buat bayarin kaos, stiker, baliho dll buat kampanye “asal” setelah jababat bisa balikin modal dan bisa panen untung walau kudu tabrak kanan, tendang kiri, jilat atas, injak bawah, semua haram jadi halal. Prinsip ini bahaya banget kalo ditiru sama para sarjana yang dah tebar modal buat mengenyam pendidikan, kenapa? Karena selain para pejabat jadi punya pesaing baru dalam mencapai BEP (break even point) modalnya, tapi juga karena mahasiswa yang gembar-gembornya dibilang agent of change ga bakal mikir idealisme yang ada cuma balikin modal,,,balikin modal,,,balikin modal and cari “do it”.

Katakanlah ada dokter yang punya prinsip kayak gini, bisa-bisa karena selalu mikir duit akhirnya cuma pegang stetoskop, dengerin dag dig dug (pasiennya deg2-an coz takut biaya periksanya mahal), pegang kening, kalo perlu pegang pantat (suntik maksudnya,,,jangan mesum dulu,hahaha) trus pasang harga tinggi. Mungkin pasiennya bisa sembuh dari sakitnya tapi kemungkinan besar pasien juga kena penyakit baru, yaitu KanKer (Kantong Kering).

Jadi memang ga salah kalo perguruan tinggi narget biaya tinggi asal sesuai dengan pelayanan dan kualitas pendidikan yang diberikan, tapi juga tolong dipertimbangkan tentang kemampuan rakyat (bukan rakyat kaya, tapi rakyat kecil) yang mayoritas masih sangat merasa terbebani dengan biaya pendidikan perguruan tinggi. Hentikan Komersialisasi Pendidikan, karena pendidikan hanya untuk orang-orang terdidik bukan buat pedagang yang cuma mikir duit. (ThePJ7)

0 komentar:

Posting Komentar

Welcome...

Enjoy my story

About Me

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Lahir sebagai seorang laki-laki yang kebetulan lahir pada tanggal 7 dan kebetulan bulan 7 tapi ga jam 7, yang bangga bilang I LOVE KDR.

Attention!

semua yang posting yang ada di blog ini adalah hasil pemikiran penulis yang dipadukan dengan bahan dari berbagai sumber yang tidak kesemuanya dapat disebutkan sumbernya. jika anda mengunduh posting dari blog ini mohon untuk mencantumkan sumbernya yaitu shendypj.blogspot.com

Followers